Subscribe to RSS feeds

Rabu, 15 April 2009

Cara Menghindari Keguguran, Tanda-tanda Keguguran, serta Tindakan yang Perlu dilakukan Setelah Keguguran Terjadi.

Allow semuaaaa..... akhirnya aku bisa kembali lagi corat-coret di blogku yang super2 keren ini..... hehheheheheee..... PD aja lagi.... setelah sekian hari sibuk dengan urusan merawat anak, abis Aileen-ku lagi sakit.... sampe opname di RS jg... tp Alhamdulillah... skg Aileen-ku dah sehat kembali... udah tambah pinter juga dech..
Pada postingan ini aku ingin melanjutkan postingan yang sebelumnya belum selesai aku tulis, yaitu about informasi mengenai cara menghindari keguguran, tanda-tanda keguguran, serta tindakan yang perlu dilakukan setelah keguguran terjadi. Keguguran me-mang sulit dideteksi dan banyak faktor yang bisa menyebabkannya, sehingga terkadang sulit bagi para wanita untuk menghindari hal itu.


Apakah keguguran bisa dihindari?
Mayoritas kasus keguguran sering tidak bisa dijelaskan dan tak bisa dihindari. Nasihat terbaik untuk meng-hindarinya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh Anda sebagai calon ibu.

Caranya dengan menghindari rokok dan alkohol serta makan makanan sehat dan bergizi. Usahakan juga meng-hindari penyebab virus toksoplasma, listeria, dan sal-monella yang menyebabkan keguguran yang banyak ter-dapat pada makanan yang tidak atau kurang matang. Jauhkan juga diri dari bahan-bahan kimia. Selain itu Anda tak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat, ganti saja dengan latihan-latihan yang ringan. Kemudian jika Anda memiliki diabetes, pastikan penyakit Anda terkontrol dengan baik. Yang terpenting tentu saja menjauhkan diri dari stres dan depresi.

Apa Tanda-tanda Keguguran?
1. Pendarahan pada vagina adalah tanda paling jelas mengenai ke-guguran. Meski begitu, kejadian ini tidak bisa dijadikan pertanda pasti, karena 25% dari wanita hamil (yang bisa mempertahankan janinnya) sering mengalami bercak darah selama awal kehamilannya. Jika Anda mengalami pendarahan, segera temui dokter kandungan Anda untuk pemeriksaan. USG akan diakukan untuk melihat keadaan kandungan Anda. Jika keadaannya mengkhawatirkan, Anda akan diminta untuk bed rest atau istirahat di tempat tidur dan cuti melakukan hubungan seks.
2. Tanda lain terjadinya keguguran adalah adanya pelepasan cairan. Jika ini terjadi, sekali lagi Anda harus memeriksakan diri ke dokter. Jika pelepasan cairan ini diikuti oleh rasa sakit, pen-darahan, dan demam, Anda bisa dipastikan mengalami keguguran.
3. Jika tanda-tanda kehamilan berhenti, bisa dibilang Anda mengalami keguguran. Terkadang embrio yang sudah mati tetap berada di dalam rahim selama 4-10 minggu sebelum Anda mulai menderita kram perut dan pendarahan. Di dokter kandungan, pemeriksaan melalui USG akan memberikan informasi apakah janin masih hidup atau tidak.

Apa yang terjadi saat Anda keguguran?
Biasanya keguguran terjadi sebelum trimester pertama dari kehamilan. Biasanya hal itu berlangsung selama 7-10 hari dan rasanya tidak berbeda dengan menstruasi biasa. Tetapi jika pendarahannya semakin banyak, berbau, dan diiringi oleh naiknya temperatur tubuh, Anda harus segera menemui dokter, karena ada kemungkinan ada infeksi.

Pengkuretan akan dilakukan pada wanita yang mengalami pendarahan berat, terbukti terkena infeksi, dan masih memiliki sisa-sisa janin di rahimnya yang diketahui dari USG. Prosedur ini dilakukan dengan anastesi atau pembiusan dan berguna untuk mengeluarkan sisa janin atau apapun di dalam rahim, se-hingga rahim menjadi bersih kembali. Karena pengkuretan juga bisa mengakibatkan infeksi, setelahnya Anda akan men-dapatkan resep antibiotik untuk melawannya. Jangan khawatir, prosedur ini tidak akan meningkatkan kemungkinan keguguran lagi pada kehamilan berikut-nya di masa datang.

Setelah terjadinya keguguran
Tubuh seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan hormon setelah keguguran, yang juga diikuti oleh rasa marah, sedih, dan stres yang memperburuk keadaan. Pada beberapa kasus, tanda-tanda kehamilan masih akan terasa selama beberapa hari misalnya payudara yang mulai memproduksi ASI. Menstruasi Anda akan kembali berlangsung setelah 4-6 minggu setelah keguguran, begitu juga masa ovulasi Anda kecuali kalau haid Anda tidak teratur.

Setelah keguguran terjadi, dokter biasanya menyarankan untuk menunggu satu periode atau siklus menstruasi sebelum memulai usaha pembuahan untuk mendapatkan anak. Penelitian membuktikan bahwa kemungkinan keguguran meningkat 1,5 kali lebih besar jika Anda dan pasangan tidak menunggu satu periode menstruasi. Selama menunggu, Anda bisa mem-persiapkan diri dengan baik. Berolahraga yang ringan dan makan makanan bergizi bisa dilakukan. Kurangi stres dalam hidup Anda dan berhentilah merokok serta minum alkohol. Dokter juga biasanya meresepkan folic acid sebesar 400 mcg per hari untuk membantu pertumbuhan sistem syaraf calon bayi Anda.

Mengapa keguguran sulit dihadapi wanita?
Keguguran seakan merupakan serangan atas feminitas seorang wanita yang bisa menimbulkan kekacauan emosi. Meski berada di luar kontrolnya, wanita akan menyalahkan diri mereka atas ketidakmampuan mereka mempertahankan kehamilan. Setelah keguguran terjadi, sangat normal bagi wanita untuk merasa sedih, marah, dan kecewa. Terkadang hal ini juga diikuti rasa lelah, depresi, dan kesepian.

Sangat penting bagi wanita yang mengalami keguguran dan pasangannya untuk menyadari bahwa hal itu bukanlah salah mereka. Keguguran adalah hal yang biasa, sama biasanya seperti menstruasi dan kehamilan, dan terjadi karena ‘bad luck’ atau belum beruntung semata. Wanita yang mengalami hal ini harus belajar untuk membicarakan mengenai perasaan dan kesedihan mereka dengan seseorang atau bahkan ahli terapi atau psikolog profesional dan jangan isolasikan diri mereka. Ingat bahwa orang memiliki cara yang berbeda untuk menyembuhkan diri, dan waktu juga akan membantu Anda untuk sembuh.

Terimakasih. Semoga Bermanfaat

0 comments:

Posting Komentar