Subscribe to RSS feeds

Selasa, 17 Maret 2009

Berapa Pertambahan Berat Ideal Kehamilan????

Sulit-sulit gampang menghitung pertambahan berat badan selama kehamilan. Untuk menentukan pertambahan berat ideal agak sulit, namun setidaknya bisa dilakukan pendekatan untuk itu. Berikut kami berikan panduannya:

1. Jika berat badan Anda normal sebelum hamil (BMI 19,8-26,0), maka pertambahan berat selama kehamilan 25-35 pound (1 pound=0,45 kg) atau sekitar 11,25 kg-15,75 kg.
2. Jika Anda kelebihan berat badan sebelum kehamilan (BMI 26 lebih), maka pertambahan berat selama kehamilan 15-25 pound (sekitar 6,75-11,25 kg)
3. Jika Anda termasuk kurus sebelum hamil (BMI di bawah 19,8), maka pertambahan berat selama kehamilan sekitar 28-40 pound atau sekitar 12,6-18 kg, tergantung berat badan sebelum hamil.
4. Jika Anda hamil kembar (kembar dua, tiga atau lebih), bicarakan soal kenaikan berat badan dengan dokter yang menangani. Pertambahan berat badan bergantung kepada jumlah bayi yang dikandung.

Sebagian besar perempuan biasanya mengalami kenaikan berat badan sebesar 1,35 kg dalam 3 bulan pertama dan kemudian bertambah 0,45 kg setiap minggu hingga saatnya melahirkan.

Ke mana saja pertambahan berat badan ini bermuara?

Darah: 1,35-1,8 kg

Payudara: Breasts: 0,45-0,9 kg

Rahim: 0,9 kg

Bayi: 2,7-3,6 kg

Plasenta: 0,675 kg

Cairan amnion: 0,9 kg

Lemak: 3,15 kg

Air: 1,8 kg

Perubahan Kulit Selama Kehamilan dan Solusinya

Pernah tidak, orang mengatakan Anda tampak lebih cantik saat mengandung? Jika ada yang berkomentar demikian, itu bukan basa-basi lho.

Hormon kehamilan akan menjadikan kulit Anda lebih cemerlang, rambut bercahaya dan mata lebih berbinar. Hormon-hormon tersebut juga akan menjadikan tampilan kulit lebih halus akibat efek retensi kelembaban jaringan kulit. Meningkatnya volume aliran darah di tubuh juga memperlihatkan efek warna kemerahan merona pada kulit. Cantik sekali bukan?
Namun, meningkatnya hormon kehamilan di aliran darah juga dapat menimbulkan perubahan yang tidak kita inginkan. Apa saja? Kami sajikan sebagai berikut, tentu dengan solusinya!!!!!!!!!

1. Kloasma
Sejumlah ibu hamil mengalami perubahan di ajah berupa bercak coklat yang bentuknya tak beraturan di daerah dahi, pipi, leher dan hidung. Kondisi ini disebut 'topeng' kehamilan (kloasma) akibat pigmentasi di lapisan kulit bagian dalam. Kloasma muncul karena paparan sinar matahari. Kloasma akan mereda dan menghilang setelah melahirkan.
Solusi:
Gunakan produk kosmetik untuk menyamarkan tanda lahir, seperti concealer. Untuk mengurangi kloasma, gunakan tabir surya setiap Anda beraktivitas, baik di dalam maupun luar ruang.

2. Spider Naevi
Munculnya bercak kemerahan yang dikelilingi gambar seperti jaring laba-laba disebabkan adanya peningkatan hormon estrogen. Tekanan darah memperlebar pembuluh darah kecil di kulit Anda dan membuatnya pecah. Kondisi ini tak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya
Solusi:
Gunakan penyamar noda sesuai warna kulit

3. Linea Nigra
Sejumlah ibu hamil mengeluhkan munculnya pigmentasi kehitaman di area tubuh, seperti di leher, puting payudara, sekitar alat kehitaman. Biasanya pigmen ini sudah ada sejak sebelum hamil, namun akan bertambah nyata saat Anda hamil. Selain itu, juga akan muncul garis kehitaman di sepanjang garis tengah perut, melingkar ke daerah pusar hingga kelamin. Kondisi ini menunjukkan bahwa otot-otot perut telah tertarik untuk memberikan ruang bagi rahim yang sedang berkembang.
Solusi:
Tak ada yang dapat dilakukan, karena hal ini alami dan akan menghilang tak lama setelah Anda melahirkan.

Nikmati saja kehamilan Anda, andalkan kosmetika untuk menutupi 'kekurangan' kulit yang bersifat sementara ini...

Senin, 16 Maret 2009

Waspadailah......!!! Kaki Membengkak Saat Hamil

Bagi ibu hamil, tentunya banyak kendala yang dialami saat sedang mengandung sang buah hati. Salah satu yang kerap kali dialami oleh ibu yang sedang mengandung yaitu pembengkakkan pada kaki. Pembengkakkan kaki seperti itu biasanya terjadi karena pengaruh berat badan yang bertambah. Biasanya berat badan akan bertambah antara 11-15 kg saat mengandung dan hal itu akan secara otomatis berpengaruh terhadap keseluruhan sistem tubuh.

Kaki sebagai bagian dari anggota tubuh yang bertugas untuk menopang tubuh kita bisa saja mengalami pembengkakkan yang signifikan dikarenakan perubahan yang terjadi pada tubuh. Tapi hal tersebut bisa diminimaliskan dengan cara sebagai beriku

* Letakkan kedua kaki di atas tumpukan bantal saat sedang berbaring.

Untuk mengurangi penekanan pada pembuluh darah usahakan untuk tidak berbaring pada satu posisi saja

* Perbanyaklah gerakan
supaya sirkulasi darah lancar dan usahakan untuk tidak duduk terlalu lama

* Saat sedang bepergian, gunakanlah sepatu dengan hak-hak yang ceper agar tidak mudah lelah

* Luangkanlah beberapa menit untuk istirahat untuk memperlancar peredaran darah

* Asupan makanan harus diperhatikan dengan baik dan jangan mengkonsumsi garam secara berlebih karena bisa berakibat naiknya tekanan darah dan secara otomatis kaki akan membengkak

* Untuk memberikan rasa rileks pada kaki, pijatlah kaki dengan menggunakan baby oil atau baby lotion pada pagi dan malam hari.
Cara ini bisa mencegah pembengkakkan pada kaki dan otomatis menjaga keindahan kaki selama masa kehamilan

* Rajin-rajinlah untuk memeriksa kondisi tubuh anda.
Jika setiap harinya berat badan anda bertambah 1 kg selama masa kehamilan, segeralah untuk memeriksakannya ke dokter, karena hal itu bisa menjadi tanda-tanda terjadinya keracunan pada kandungan anda

Segala masalah yang terjadi bisa diminimalisasi sedini mungkin, jika kita perduli dengan kondisi saat sedang mengandung. Karena jika kondisi kita dalam keadaan baik, maka kondisi jabang bayi juga akan baik.

Jumat, 13 Maret 2009

Anemia, Penyakit No. 1 yang Mengintai Ibu Hamil

Anemia atau kekurangan darah merupakan penyakit yang umum dialami wanita hamil khususnya begitu memasuki usia kehamilan semester ke dua. Penyebab utama terjadinya anemia adalah karena kurangnya asupan zat besi. Khususnya untuk wanita yang sedang hamil konsumsi zat besi harus dua kali lipat karena si jabang bayi dalam kandungan pun memerlukannya.

Bagaimana cara menghindari anemia??????

Konsumsi Buah dan Sayuran yang Mengandung Zat Besi dan Vitamin C

Zat besi pada buah dan sayuran bisa Anda dapat dari apel, pisang, plum, aprikot, asparagus, ubi rambat, labu, brokoli, kacang merah, tahu dan biji-bijian. Sedangkan untuk vitamin C ada baiknya ada konsumsi suplemen yang mengandung vitamin C agar tubuh Anda yang tengah mengandung pun tetap terjaga stamina dan vitalitasnya.

Konsumsi Vitamin E dan Zinc

Vitamin E dan Zinc baik untuk penambah tenaga khususnya bagi wanita hamil. Yang penting untuk dijadikan catatan adalah selama Anda mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin E dan Zinc hindari konsumsi segala bentuk makanan yang asam. Makanan yang rasanya asam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh Anda.

Hindari Kopi dan Black Tea

Kopi dan black tea mengandung pilophenol dan tanin yang dapat mengganggu penyerapan zat besi.

Nah sekarang tak perlu takut lagi dengan penyakit yang satu itu. Jangan lupa ya, selain konsumsi makanan diatas Anda juga harus banyak melakukan istirahat karena salah satu efek dari anemia adalah bisa membuat tubuh Anda lemas dan pusing kepala sepanjang hari.


Selamat Menyambut Kehadiran Si Kecil....!!!!!

Preeklampsia, Salah Satu Penyebab Kematian Wanita Hamil

Preeklampsia adalah gangguan kehamilan berupa peningkatan tekanan darah setelah minggu ke-20 kehamilan. Penyakit ini hanya terjadi pada saat kehamilan. Di samping infeksi dan perdarahan, preeklampsia merupakan salah satu penyebab kematian utama pada wanita hamil. Karena itu, wanita yang sedang menunggu si jabang bayi harus waspada akan kemungkinan ini.

Wanita hamil manapun dapat mengalami preeklampsia. Tapi umumnya ada beberapa wanita hamil yang lebih berisiko, yaitu:
• Wanita yang hamil untuk pertama kali
• Kehamilan bayi kembar
• Penderita diabetes
• Wanita yang mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) sebelum hamil
• Wanita yang memiliki masalah dengan ginjal
• Wanita yang hamil pertama kali di usia berisiko, yakni di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun.

Ibu yang pernah mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya akan ada kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya. Adakalanya juga tidak.

Meski penelitian yang dilakukan terhadap penyakit ini sudah sedemikian maju, sayangnya penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum jelas.
Tapi ada beberapa hal yang diduga berperan terhadap timbulnya preeklampsia, yaitu:
• Faktor genetis
• Kurangnya aliran darah ke janin karena kerusakan pembuluh darah atau hal lain
• Gangguan sistem kekebalan tubuh (imunitas)
• Kurang gizi
• Meningkatnya senyawa radikal oksigen

Gejala Preeklampsia pada Wanita Hamil
Kendati tak jarang si ibu hamil merasa dirinya sehat-sehat saja, bisa saja diam-diam ia ternyata berisiko terhadap preeklampsia. Gejala yang dapat dideteksi sendiri antara lain sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas, mual dan muntah, air kencing kurang, serta peningkatan berat badan mendadak.
Preeklampsia juga dapat dikenali melalui pemeriksaan kehamilan yang rutin, di mana indikasinya antara lain:
• Tekanan darah yang tinggi ataupun peningkatan tekanan darah dari biasanya. Itu merupakan hal penting untuk menentukan seorang wanita hamil mengalami preeklampsia atau tidak.
• Bengkak di daerah kaki dan tungkai. Pada keadaan yang lebih berat didapatkan bengkak di seluruh tubuh. Pem-bengkakan ini terjadi akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian dari sel merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun di bagian tersebut.
• Ditemukan kadar protein tinggi dalam urin karena gangguan pada ginjal.
• Kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu selama trimester kedua, dan lebih dari 0,45 setiap minggu pada trimester ketiga.

Akibat Preeklampsia Pada Ibu dan Janin
Akibat dari preeklampsia sangat besar pengaruhnya pada ibu maupun janin. Pada kondisi preeklampsia pada wanita hamil, berkurangnya aliran darah ke plasenta dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, lahir prematur, atau janin meninggal dalam kandungan. Selain itu plasenta dapat lepas sebelum waktunya. Yang lebih ekstrim adalah terjadi eklampsia, yaitu preeklampsia yang disertai kejang. Keadaan ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan organ seperti hati, ginjal, dan otak, yang berakhir dengan kematian.
Sementara preeklampsia pada wanita hamil akan menyebabkan janin yang dikandung hidup dalam rahim dengan nutrisi dan oksigen di bawah normal. Keadaan ini bisa terjadi karena pembuluh darah yang menyalurkan darah ke plasenta menyempit. Karena buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat sehingga terjadi bayi dengan berat lahir yang rendah. Bisa juga janin dilahirkan kurang bulan (prematur), biru saat dilahirkan dan sebagainya.

Dilahirkan Secepatnya
Pada kasus preeklampsia yang berat, dokter tak akan membiarkan penyakit ini berkembang makin parah. Bila perlu, tanpa melihat usia kehamilan, kehamilan akan segera diakhiri dan persalinan dipercepat. Tergantung keadaan, persalinan dilakukan dengan induksi atau bedah Caesar. Ini biasanya dilakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu tanpa melihat apakah janin sudah dapat hidup di luar rahim atau tidak. Kendati begitu, banyak bayi yang terpaksa lahir prematur kemudian menderita penyakit pernafasan, kebutaan, tuli dan bisu.Tapi, adakalanya keduanya tak bisa ditolong lagi.

Untuk mencegah preeklampsia, wanita hamil harus secara teratur melakukan pemeriksaan rutin dan konsultasi pada dokter. Pemeriksaan pada awal kehamilan dapat dilakukan sebulan sekali, dan menjelang kelahiran seminggu sekali. Hal itu bertujuan agar gejala preeklampsia dapat segera dikenali, sehingga dokter dan ibu hamil dapat berjaga-jaga dan menyiapkan diri untuk segala kemungkinan.

Diantara Dilema Kehamilan dan Diabetes

Memang bukan hal yang mudah bagi wanita yang menderita diabetes yang sudah menikah, memutuskan untuk melanjutkan keturunan lewat kehamilan. Khawatir dengan perkembangan janin dalam kandungan dan segala resiko bayi lahir dalam kondisi yang gemuk atau berat badannya melebihi berat bayi lahir normal.

Namun, seperti kata orang bijak 'Setiap penyakit ada obatnya', hal ini pun tentu berlaku untuk kasus ini, dalam hal ini kehamilan dalam kondisi mengidap diabetes. Lalu, langkah-langkah apa yang dapat ditempuh, agar kehamilan bisa terwujud dan potensi resiko bisa diminimalisir?

Konsultasi ke dokter
Sebaiknya konsultasikan rencana kehamilan Anda kepada dokter. Dengan begitu Anda akan mendapatkan penjelasan dari dokter, seputar penanganan dan langkah-langkah prefentif untuk mengurangi resiko pada saat kehamilan dan juga saat menjelang persalinan.
Apabila tekanan darah Anda cukup tinggi atau ada gejala komplikasi yang akan menghambat proses kehamilan, Biasa dokter akan menyarankan untuk dilakukannya treatment sebelum kehamilan terjadi.

Kontrol gula darah
Salah satu langkah pencegahan terbaik yakni dengan melakukan kontrol gula darah secara teratur. Dengan begitu Anda akan jauh lebih siap saat akan memasuki masa kehamilan. Dengan kadar gula yang baik, dapat mengurangi resiko terburuk seperti keguguran dan bayi meninggal dalam kandungan.
Apabila Anda tidak dapat mengkontrol kadar gula, atau dengan kata lain kadar gula Anda buruk, maka hal itu akan menimbulkan dampak buruk yang cukup signifikan terhadap rencana kehamilan Anda. Efeknya sudah pasti akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan otak janin, pembentukkan tulang belakang janin, jantung dan organ-organ lainnya.

Jaga pola makan
Bersentuhan dengan makanan sehat dan memiliki gizi yang baik, sangat dianjurkan untuk tetap menjaga keseimbangan kadar gula. Apabila Anda mengalami kesulitan mencapai kadar gula sesuai target yakni mencapai batas normal, maka sebaiknya lakukan konsultasi kepada Dietitian atau ahli gizi. Ahli gizi akan membantu Anda dalam merancang pola makan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, konsumsilah vitamin yang mengandung folic acid – idelanya dikonsumsi tiga bulan sebelum hamil - dimana banyak dokter yang merekomendasikan pengonsumsian folic acid sebanyak 1 mg setiap harinya.

Banyak gerak
Aktivitas fisik merupakan salah satu bagian yang tidak kalah pentingnya bagi penderita diabetes yang sedang hamil, dan sedang menjalani treatment. Namun sebaiknya, jangan terlalu memaksakan diri untuk bergerak terlalu berlebihan, karena hal itu justru akan memperburuk kondisi Anda dan janin.

Anda bisa melakukan kegiatan seperti berjalan kaki disekitar kompleks rumah atau berenang. Selain itu, Anda pun juga bisa melakukan senam hamil, yoga atau stretching.
Yang perlu diingat adalah aktivitas fisik sangat berhubungan erat dengan kondisi kadar gula. Sebelum memulai aktivitas, lakukanlah pengecekan kadar gula darah, terutama bagi Anda yang memakai suntik insulin.

Hindari…
Saat Anda akan merencakan kehamilan, sebaiknya perhatikan pantangan-pantangan yang dapat menghambat planning untuk memiliki momongan. Bila sebelumnya Anda memiliki kebiasaaan buruk seperti merokok, mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, sebaiknya hentikan segera! Karena selain tidak baik untuk kesehatan, juga akan memberikan dampak buruk pada proses kehamilan Anda.

Sabar, sabar & sabar..............
Menyiapkan diri Anda agar siap menghadapi kehamilan dalam kondisi Anda yang mengalami diabetes memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Serangkaian tes dan treatment memang sulit untuk dihindari, mengingat kondisi Anda yang pada dasarnya tidak dalam kondisi normal, dimana kadar gula Anda dapat naik dan turun secara tak terduga.
Sampai pada saatnya dimana dokter memberikan 'lampu hijau'– dimana kadar gula Anda sudah stabil dan siap untuk mengandung - 'sabar' merupakan satu kunci untuk mendapatkan impian tersebut – sebuah proses kehamilan yang membuahkan bayi yang sehat dan Anda pun selamat. Amin....

Tes TORCH Dapat Mencegah Keguguran dan Bayi Lahir Cacat atau Meninggal

Semua pasangan yang ingin memiliki keturunan pasti berharap anaknya dapat dilahirkan dengan sehat secara fisik dan mental. Untuk itu, wanita yang sedang hamil wajib menjaga kondisi kesehatannya, agar janin di dalam kandungannya dapat tumbuh optimal. Wanita yang sedang hamil juga harus melindungi dirinya dari penyakit yang mengancam janinnya.

Salah satu ancaman yang serius terhadap wanita hamil dan janin di kandungannya adalah TORCH.

Menurut Wikipedia, TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh sejumlah virus, yakni Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus II (HSV-II). Berikut ini penjelasannya:

Toxoplasma
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau ke-guguran (4%), lahir mati (3%), atau bayi menderita Toxoplas-mosis bawaan yang gejalanya dapat muncul setelah dewasa (misalnya kelainan mata dan telinga, cacat mental dan kejang-kejang).
Parasit Toxoplasma biasa hidup di dalam usus hewan peliharaan rumah seperti anjing dan kucing, sehingga penularan dari hewan ke manusia mudah terjadi. Hewan lain adalah tikus, burung mer-pati, ayam, kerbau, sapi, atau kambing yang dagingnya di-konsumsi manusia dan dapat berubah menjadi kista-kista yang masuk dalam peredaran darah dan jaringan otot/daging.

Rubella
Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, yang dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya, yang meliputi mata katarak, kelainan jantung, tuli, berat badan rendah, trombositopeni, kelainan tulang, kelainan kelenjar endrokin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes, atau radang paru-paru.

Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%.

Cytomegalovirus (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila terjadi saat ibu sedang hamil.

Jika ibu hamil terinfeksi, maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan fisik, seperti misalnya pembesaran hati, kuning, penyakit otak, tuli, berat badan rendah, hepatomegali, splenomegali, kulit kuning, radang paru-paru, dan kerusakan sel pada jaringan saraf pusat. Cacat pada jaringan saraf akan berlanjut menjadi kemunduran atau cacat mental, tuli, rabun dan mikrosefali.

Herpes simplex virus II (HSV-II)

Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal, karena itu wanita hamil yang terinfeksi HSV2 harus ditangani secara serius. Virus HSV II sendiri dapat menembus plasenta dan menimbulkan kerusakan neonatal sampai kematian janin. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Selama belum dilakukan pengobatan yang efektif, perkembangan penyakit herpes sulit diramalkan.

Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada sulit dibedakan dari penyakit lain karena tidak spesifik. Secara umum kel-uhan yang dirasakan adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migrain, peng-lihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nye-ri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya. Ter-kadang gejala infeksi virus-virus itu tidak muncul sehingga menyulitkan dok-ter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu apa-kah ada infeksi TORCH atau tidak.
Untuk menghindari janin terinfeksi TORCH, ada baiknya wanita yang ingin hamil memeriksakan dirinya terlebih dahulu jauh sebelum ia hamil. Jika wanita tersebut ternyata telah terjangkit, peng-obatan dapat dilakukan sampai sembuh, setelah itu barulah kehamilan yang sehat dapat direncanakan.
Wanita yang sudah terlanjur hamil juga harus memeriksakan dirinya untuk mengetahui apakah ada virus TORCH di dalam tubuhnya. Pemeriksaan itu dapat dilakukan pada wanita dengan atau tanpa gejala penyakit TORCH, pada trimester pertama kehamilan dan diulang tiap trimester selanjutnya.

Jangan bahayakan calon anak dan keluarga Anda. Karena jika sekali janin lahir cacat, penyesalan yang dirasakan ibu dan seluruh keluarga bisa seumur hidup. Silakan minta penjelasan dokter kandungan Anda mengenai tes TORCH.

Kamis, 12 Maret 2009

Manfaat Berjalan Kaki Di saat Hamil

Bila sebelum mengandung Anda tidak terbiasa melakukan olah raga, maka mulailah dengan hal-hal yang simple yakni dengan berjalan kaki saat sedang mengandung. Olah raga ini tergolong mudah dilakukan karena Anda tidak memerlukan peralatan khusus ataupun ruangan khusus. Selain itu waktu yang dibutuhkan juga tidak lama, hanya sekitar 20 sampai 30 menit per hari.

Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dengan berjalan kaki, yakni mempermudah saat proses persalinan, memperkuat otot, menekan resiko terjadinya preeklamsia, mengurangi keluhan-keluhan seperti nyeri punggung dan kembung, memperlancar aliran darah, membantu sirkulasi udara, menghilangkan bad mood seperti stress, dan lain-lain.

Jika Anda memutuskan untuk berjalan-jalan diluar rumah, pastikan Anda menggunakan sepatu sport untuk melindungi kaki Anda agar tidak cepat merasa pegal. Gunakan sunblock untuk melindingi kulit Anda dari sengatan matahari. Bawa juga air mineral untuk menghindari dehidrasi.

Bila udara diluar rumah terlalu panas, Anda bisa berjalan-jalan di dalam rumah saja, karena tanpa disadari dengan berjalan dari ruang tamu ke dapur atau ruangan lainnya, itu sudah membuat tubuh Anda bergerak aktif.

Saat berjalan, Anda pun bisa sambil menggerakkan bagian tubuh Anda seperti menganyunkan kedua tangan secara seimbang dan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri, dengan begitu otot-otot yang tegang akan terasa lebih rileks. Dan jangan lupa untuk mengatur nafas Anda.

Namun jangan pula memaksakan diri untuk berjalan terlalu lama, bila kondisi sedang tidak fit, terlebih bila Anda mengalami pendarahan, sulit bernafas, pusing, sakit punggung, kaki bengkak, atau kontraksi. Bila perlu konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif lagi.

Selamat mencoba!

Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan

Saat hamil, saya pernah diberi tahu agar menghindari menjahit baju atau menisik. Konon hal ini pamali dilakukan ibu hamil karena dicemaskan bayi akan terlahir cacat.

Saya mematuhi perintah tersebut, karena pada dasarnya saya memang tidak pintar menisik atau menjahit baju. Jika ada baju yang diperbarui, ya lebih baik ke penjahit. Beres....
Saya melakukan ini bukan karena percaya akan hal itu, melainkan karena mengambil segi praktisnya saja.


Bagaimana dengan Anda, apakah pernah diwanti-wanti untuk tidak menisik baju saat hamil? Hmmm, kebenarannya masih diragukan. Namun memang tidak ada salahnya mematuhinya, karena toh teman atau kerabat yang memberitahukan hal ini menunjukkan rasa sayangnya pada Anda dan calon bayi kan?

Bagaimana dengan sejumlah nasihat lain, seperti tidak boleh minum air es saat hamil agar bayi tidak terlahir besar? Nah, daripada bingung, mendingan kita cari tahu saja faktanya yuk.....

1. Jangan memotong atau menjahit baju, nanti anak akan lahir dengan bibir sumbing
Fakta: Bibir sumbing biasanya karena pengaruh obat-obatan yang diminum ibu saat hamil, efek radiasi atau faktor genetik. Untuk alasan ini sinar X tidak dilakukan selama kehamilan kecuali atas indikasi tertentu.

2. Minum es selama kehamilan akan membuat bayi lahir besar
Fakta: Bayi besar biasanya berhubungan dengan ibu hamil yang mempunyai penyakit kencing manis. Jadi mungkin es ini diminum oleh ibu hamil yang memang dengan riwayat penyakit kencing manis. Jadi bukan minum es lalu menyebabkan bayi besar karena air es akan dikeluarkan oleh tubuh sebagai keringat atau air seni.

3. Banyak minum susu kedelai agar bayi berkulit putih
Fakta: warna kulit seseorang dipengaruhi oleh faktor genetik ayah dan ibunya, bukan dari susu kedelai.

4. Jangan makan jeruk karena akan meningkatkan lendir pada bayi dan risiko bayi kuning
Fakta: Jeruk adalah sumber vitamin C dan serat yang baik yang justru dibutuhkan untuk menghindari sembelit pada ibu hamil.

5. Makanan pedas akan membuat bayi terlahir dengan bercak kemerahan atau berwarna kulit gelap
Fakta: Warna kulit seseorang tidak ditentukan oleh makanan pedas, tapi faktor genetik dari ayah dan ibu. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa makan makanan pedas saat hamil, membuat rasa tak enak di perut apalagi bila anda sedang mual, jadi bukan karena menyebabkan bercak kemerahan pada kulit. Yang ada perut terasa tidak nyaman, apalagi jika Anda punya gangguan lambung.

Nah, percaya atau tidak, sepenuhnya terserah Anda lho......

Persiapan Sebelum Melahirkan

Seperti yang telah ibu tahu, trimester 2 merupakan waktu mengandung yang sangat menenangkan bagi ibu hamil. Ibu tidak lagi terkena serangan morning sickness. Janinpun masih berukuran kecil sehingga tidak mengganggu aktifitas ibu hamil sehari-hari.

Menginjak trimester 3, banyak sekali yang harus diwaspadai, mulai dari kaki bengkak, plasenta privia dll. Dokter kandungan mungkin sudah memperkirakan hari kelahiran bayi anda, namun demikian hanya Allah yang tahu pasti kapan bayi anda akan lahir. Sehubungan dengan hal tersebut tidak ada salahnya kalau pada trimester 3 ini ibu hamil menyiapkan berbagai keperluan yang diperlukan pada saat persalinan / melahirkan nanti.

Bila anda telah mempunyai pilihan rumah sakit bersalin, tidak ada salahnya untuk bertanya kepada mereka apa - apa yang diperlukan oleh ibu dan bayi ketika persalinan/melahirkan nanti. Bila anda belum menentukan pilihan, berikut adalah daftar barang yang biasanya diperlukan / ditanyakan di rumah sakit.

Keperluan Ibu ketika melahirkan:


Pembalut Ibu Melahirkan (lebih dari 10)

Berbeda dengan pembalut wanita biasa, pembalut ibu melahirkan di desain khusus sehingga dapat menyerap darah lebih banyak. Ibu membutuhkan pembalut ibu melahirkan minimal 10 buah. Namun demikian sebaiknya anda membawa cadangan berhubung pembalut khusus ini tidak dijual secara bebas di toko/supermarket.

BH Menyusui (secukupnya)
BH menyusui mempunyai bentuk yang disesuaikan untuk keperluan menyusui. Bagian depan BH dapat dilepas sehingga memungkinkan bayi untuk dapat menyusu walaupun ibu masih mengenakan BH.

Celana Dalam (secukupnya)
Usahakan untuk membawa celana dalam dengan ukuran yang sama ketika hamil. Ini dikarenakan badan ibu memerlukan waktu untuk kembali ke ukuran semula seperti saat sebelum hamil.

Gurita/Korset (minimal 3)
Untuk mempercepat kembalinya bentuk tubuh ibu, ibu dapat mempergunakan gurita / korset untuk ibu hamil. Bawalah lebih sebagai cadangan bila kotor / terkena darah

Baju Tidur / Daster (minimal 4)
Anda akan menginap selama kurang lebih 2 hari bila ibu melahirkan normal dan kurang lebih 5-6 hari untuk persalinan lewat operasi caesar. Adalah lebih bijaksana kalau anda membawa baju tidur untuk 6 hari mengingat kita tidak tahu secara pasti persalinan mana yang akan anda lewati. Baju tidur/daster yang anda siapkan hendaknya mempunyai kancing depan sehingga memudahkan ibu untuk menyusui bayi nantinya

Baju Santai / Casual - 2 buah
Baju santai / casual digunakan oleh ibu ketika pulang dari rumah sakit. Siapkan baju hamil anda di trimester 1 dan baju anda di trisemester 3.


Keperluan bayi baru lahir:

Seperti yang kami kemukakan diatas, tidak semua rumah sakit menyiapkan keperluan dasar untuk si kecil. Oleh sebab itu anda perlu menyiapkan beberapa perlengkapan sebagai berikut :

Bedong (minimal 12).
Setelah lahir, bayi masih harus menyesuaikan diri dengan suhu di luar rahim. Untuk itu bawalah bedong minimal 12 sebagai cadangan bila si kecil sering buang air kecil.

Baju dan Popok bayi (minimal 12)
Perlu diingat bayi anda sering buang air. Anda perlu membawa ekstra popok untuk berjaga-jaga kalau bayi anda buang air di malam dan siang hari.

Selimut (minimal 1)
Karena ruangan prenatal / ruangan bayi cukup dingin, tidak ada salahnya anda membawa selimut tambahan untuk bayi anda.

Topi Bayi, Kaos Kaki dan Kaos Tangan Bayi (secukupnya)
Untuk lebih menghangatkan kepala, kaki dan tangan bayi anda, bawalah topi bayi, kaos tangan dan kaos kaki bayi secukupnya.

Sisir Bayi (1 buah)
Sekedar berjaga-jaga, agar rambut bayi anda tampil rapi dihadapan kenalan anda, sediakan sisir bayi untuk merapikan rambut bayi anda.

Gendongan Bayi (1 buah)
Untuk membawa pulang bayi, sediakan gendongan bayi yang nyaman dan aman bagi bayi dan anda.

Keperluan ibu dan bayi pada saat persalinan tersebut hendaknya dipersiapkan di trimester 3 dan dijadikan satu dalam tas khusus yang mudah dijangkau sehingga sewaktu-waktu tiba saat untuk bersalin / melahirkan, ibu dan suami dapat berangkat segera ke rumah sakit.

Tanda-tanda Seorang Ibu Mau Melahirkan

Kapan kehamilan ibu berakhir?
Bagaimana tanda ibu akan melahirkan?

Bagaimana tanda melahirkan?

Bagaimana ciri melahirkan?

Kapan harus ke rumah sakit bersalin?

Kapan harus ke bidan?


Pertanyaan ini pasti menghinggapi ibu hamil di akhir masa kehamilan terutama di minggu ke 40. Berikut ini kami kumpulkan beberapa tanda-tanda melahirkan yang perlu ibu ketahui agar ibu tidak cemas di akhir masa kehamilan.

Kepala Bayi mulai turun ke bawah

Di akhir masa kehamilan, ibu hamil dapat merasakan perut menjadi lebih ringan. Ini dikarenakan di dua minggu sebelum kelahiran, kepala bayi sudah berada di bawah dan turun ke daerah rangka tulang pelvis. Ketika bayi telah turun ke bawah, ibu hamil mungkin mengalami rasa sakit di bagian selangkangan karena tekanan bayi. Ibu hamil menjadi lebih sering buang air kecil karena bayi menekan kadung kemih. Tanda melahirkan lain yang menyertai hal ini adalah rasa sakit pada perut, mulas, sering buang air besar dan buang angin.

Rasa Sakit pada panggul

Di akhir kehamilan persalinan dapat ditandai dengan rasa sakit berlebih pada panggul dan bagian tulang belakang. Rasa sakit ini disebabkan karena adanya pergeseran dan pergerakan bayi yang mulai menekan tulang belakang. Untuk mengurangi rasa sakit ini hendaknya ibu hamil banyak berjalan. Olah raga berjalan ringan juga dipercaya dapat mempercepat proses kelahiran.

Keluar cairan lendir kental bercampur darah

Mendekati masa persalinan, ketika leher rahim mulai menipis dan mulai keluar cairan lendir kental sedikit lengket. Bila ibu hamil mengalami hal ini sebaiknya ibu segera berangkat ke rumah sakit untuk bersalin atau ke bidan untuk mendapatkan pertolongan persalinan. Lendir ini dapat bercampur dengan darah bila leher rahim dalam proses membuka.

Air Ketuban Telah Pecah

Air ketuban merupakan salah satu tanda melahirkan yang pasti. Air ketuban yang berwarna jernih dan tidak berbau berarti air ketuban tersebut belum bersifat racun bagi bayi. Namun demikian bila yang keluar adalah air ketuban yang keruh dan berbau maka kondisi bayi di dalam kandungan dapat terancam karena air ketuban tersebut telah bersifat racun. Bila ini terjadi sebaiknya ibu hamil segera dilarikan ke bidan / rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan melahirkan.

Terjadi kontraksi rahim

Kontraksi rahim yang menandai awal proses melahirkan adalah kontraksi yang berturutan selama 5 menit dan tidak hilang dalam 1 jam. Bedakan dengan kontraksi palsu yang biasanya datang secara tiba-tiba dan langsung hilang (tidak berkesinambungan)

Rahim telah dalam keadaan membuka

Persalinan ditandai dengan membukanya rahim mulai bukaan pertama sampai dengan bukaan ke sepuluh. Fase bukaan ini secara medis diartikan berapa cm ukuran rahim yang telah membuka. Bukaan kesatu artinya rahim telah membuka 1 cm sedangkan bukaan sempurna ditandai dengan membukanya rahim sebanyak 10cm sehingga dapat dilewati oleh kepala bayi.

Singkat kata ibu hamil perlu segera dibawa ke rumah sakit ataupun bidan untuk mendapatkan bantuan persalinan bila ibu mengalami kontraksi selama 5 menit sekali dalam 1 jam, air ketuban telah pecah, gerakan bayi menjadi lebih jarang mapun vagina ibu hamil mengeluarkan darah. Konsultasikan tanda melahirkan ini dengan dokter/bidan anda agar ibu hamil segera mendapatkan pertolongan kelak bila mendapatkan tanda melahirkan.

Posisi Senggama Sewaktu Hamil

Berhubungan seks diwaktu hamil sebetulnya bukan melakukan hal yang dilarang. Hubungan intim di masa kehamilan selain berfungsi sebagai refreshing bagi ibu juga berguna untuk menyiapkan otot panggul dalam menghadapi proses persalinan. Namun demikian karena ibu sedang mendapatkan kehamilan hubungan intim ini harusnya dilakukan secara hati-hati agar kondisi janin di dalam kandungan tetap aman.

Posisi berhubungan intim pada masa awal kehamilan umumnya masih banyakvariasi yang dapat dilakukan. Namun setelah lewat Trimester I pilihan posisi bercinta ini menjadi terbatas dan kadang posisi tertentu justru berbahaya bagi perkembangan janin di dalam kandungan. Berikut adalah beberapa posisi berhubungan intim yang disinyalir aman bagi kehamilan.

Posisi Wanita diatas

Posisi ini cukup sederhana yaitu pria berbaring dan wanita berada diatas. Posisi hubungan intim ini mencegah terjadinya tekanan pada bagian perut dan payudara sehingga ibu tidak merasa sakit dan janin tidak tertekan. Kelebihan lain yang bisa ibu dapatkan dari posisi ini adalah ibu dapat mengatur kedalaman penetrasi penis dan irama bercinta yang sedang dilakukan.

Posisi Menyamping

Seperti namanya, posisi menyamping ini dilakukan dengan cara berbaring sehingga hubungan seksual dilakukan dari samping. Ibu dapat melakukan hal ini dengan pasangan berada di belakang sehingga penetrasi penis dilakukan dari belakang. Posisi ini sangat sesuai bagi ibu ketika perut sudah mulai membesar namun dengan posisi ini ibu tidak dapat berperan aktif lagi selama memadu cinta.

Posisi Duduk

Salah satu posisi yang biasanya menjadi pilihan di akhir Trimester 2 kehamilan dan Awal Trimester 3 kehamilan adalah posisi duduk. Hubungan seksual dengan posisi ini dilakukan dengan cara wanita duduk ditopang oleh pria. Pada posisi ini mungkin ibu dan pasangan tidak dapat lagi melakukan gerakan aktif saat pemanasan namun ini merupakan posisi yang paling aman dalam berhubungan seksual diwaktu hamil.

Satu hal yang paling penting pada hubungan seksual diwaktu hamil adalah selalu perhatikan kondisi perut ibu. Hindari gerakan yang menekan perut dan kandungan ibu karena hal ini membahayakan janin. Hal yang lebih penting lagi adalah selalu nikmati hubungan seksual yang bisa ibu lakukan karena ketika ibu dan pasangan menikmatinya, bayi juga merasa aman dan nyaman di dalam kandungan. Bila ibu stress dan kawatir akan keselamatan janin di kandungan ketika berhubungan intim maka janin dapat merasakan sensasi stress yang ibu rasakan dan ini juga berpengaruh bagi kehamilan.

Menghindari Cacat Fisik pada Janin

Kehamilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh pasangan suami istri yang baru menikah. Namun demikian apakah mereka selalu menginginkan semua kehamilan? Bagaimana dengan kasus bayi cacat? Apa penyebabnya?

Untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan karena masalah bayi cacat, ibu perlu menghindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya cacat fisik di waktu hamil. Secara umum beberapa faktor yang menyebabkan timbulanya kelainan/cacat fisik pada janin di masa kehamilan adalah sebagai berikut :

Rokok, alkohol, narkotika

Beberapa zat berbahaya seperti rokok, alkohol atau narkotika dipastikan bisa berdampak tidak baik bagi janin. Berbagai penelitian menunjukkan, rokok dan alkohol bisa mengakibatkan keguguran, bayi lahir dengan berat lahir rendah, lahir prematur, cacat, maupun lahir dalam keadaan sudah tak bernyawa. Yang sering terabaikan adalah ibu sebagai perokok pasif. Oleh karenanya rumah maupun kantor ibu juga harus bebas dari asap rokok.

Obat-obatan

Mengonsumsi obat-obatan juga tidak boleh sembarangan karena kandungannya mungkin saja membahayakan kehamilan. Beberapa jenis obat dan jejamuan yang diminum wanita hamil pada trimester pertama kehamilan diduga sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada janin. Inilah alas an mengapa selama kehamilan, khususnya trimester pertama, ibu hamil amat dianjurkan untuk menghindari pemakaian obat-obatan tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kebidanan dan kandungan yang menanganinya.

Faktor usia

Semakin tua usia ibu hamil, semakin banyak komplikasi penyakit yang mungkin diderita. Di antaranya semakin tinggi risiko melahirkan bayi dengan Down Syndrome (DS).

Faktor hormonal

Faktor hormonal diduga memiliki keterkaitan dengan kejadian kelainan kongenital. Bayi yang dilahirkan oleh ibu hipotiroid maupun ibu penderita diabetes melitus lebih besar peluangnya mengalami gangguan pertumbuhan dibandingkan bayi yang dilahirkan oleh ibu tanpa gangguan hormonal.

Faktor gizi

Pada hewan percobaan, kekurangan gizi berat dalam masa kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital. Pada manusia, penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kelainan kongenital pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan zat-zat tertentu lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu yang status gizinya baik. Kekurangan asam folat dan seng/zinc, contohnya, akan menyebabkan bibir bayi sumbing.

Faktor infeksi

Infeksi yang terjadi terutama pada trimester pertama disamping dapat menimbulkan kelainan kongenital dapat pula meningkatkan risiko keguguran. Contohnya, infeksi virus rubella dapat menyebabkan bayi menderita katarak, mengalami kelainan pada sistem pendengaran, dan kelainan jantung bawaan. Beberapa infeksi lain yang dapat menimbulkan kelainan kongenital antara lain infeksi virus sitomegalovirus dan toksoplasmosis. Jika sampai mengganggu pertumbuhan pada sistem saraf pusat maka dapat menyebabkan hidrosefalus (lingkar kepala membesar akibat timbunan cairan) atau mikrosefalus (lingkar kepala terlalu kecil atau dikenal dengan istilah mikroftalmia).

Kelainan genetik/kromosom

Kelainan genetik pada ayah atau ibu kemungkinan besar akan memberi kontribusi yang tidak kecil pada kelainan kongenital anak mereka. Kemajuan teknologi kedokteran memungkinkan pemeriksaan adanya kelainan kromosom selagi masih berbentuk janin. Contohnya, kelainan kromosom trisomi 21 yang terwujud sebagai sindroma Down (mongolism) ataupun kelainan pada kromosom kelamin yakni sindroma Turner.

Pengaruh Radiasi

Paparan radiasi sinar X dan radiasi nuklir terutama pada awal kehamilan diduga kuat dapat menimbulkan kelainan kongenital. Adanya riwayat radiasi yang cukup besar dikhawatirkan akan mengakibatkan mutasi pada gen dan menyebabkan kelainan. Itulah mengapa radiasi untuk keperluan diagnostik atau pengobatan sekalipun sebaiknya dihindari semasa kehamilan, khususnya kehamilan trimester pertama.

Paparan zat kimia dan radiasi

Makanan atau apa saja yang masuk ke tubuh seorang ibu hamil akan menemukan jalan menuju janin yang sedang tumbuh dalam kandungan. Dengan demikian harus diperhatikan zat-zat kimia pada makanan dan lainnya yang dapat mengancam kehamilan. Hindari mengonsumsi atau menggunakan bahan-bahan yang memungkinkan ibu terpapar bahan-bahan kimia seperti obat makanan (daging, ikan, sayur, buah dalam kaleng dengan pengawet dan pewarna), antihama/insektisida, cat rambut, make up wajah dengan merkuri dan timbal, uap pernis dan cat.

Faktor-faktor lain

Banyak kelainan kongenital yang tidak diketahui penyebabnya. Kondisi janin dan faktor lingkungan hidup dalam rahim juga diduga dapat menjadi faktor penyebab. Di antaranya masalah hipoksia, hipotermia, ataupun hipertermia.

Ada kalanya suatu kelainan kongenital belum terlihat pada waktu lahir, dan baru ditemukan beberapa waktu kemudian. Bila ditemukan dua atau lebih kelainan kongenital minor, sangat mungkin akan ditemukan kelainan kongenital mayor di tempat lain. Angka kejadian kelainan kongenital berkisar 15 per 1.000 kelahiran.

Semoga bermanfaat.