Subscribe to RSS feeds

Jumat, 13 Maret 2009

Tes TORCH Dapat Mencegah Keguguran dan Bayi Lahir Cacat atau Meninggal

Semua pasangan yang ingin memiliki keturunan pasti berharap anaknya dapat dilahirkan dengan sehat secara fisik dan mental. Untuk itu, wanita yang sedang hamil wajib menjaga kondisi kesehatannya, agar janin di dalam kandungannya dapat tumbuh optimal. Wanita yang sedang hamil juga harus melindungi dirinya dari penyakit yang mengancam janinnya.

Salah satu ancaman yang serius terhadap wanita hamil dan janin di kandungannya adalah TORCH.

Menurut Wikipedia, TORCH adalah istilah yang mengacu kepada infeksi yang disebabkan oleh sejumlah virus, yakni Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes simplex virus II (HSV-II). Berikut ini penjelasannya:

Toxoplasma
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau ke-guguran (4%), lahir mati (3%), atau bayi menderita Toxoplas-mosis bawaan yang gejalanya dapat muncul setelah dewasa (misalnya kelainan mata dan telinga, cacat mental dan kejang-kejang).
Parasit Toxoplasma biasa hidup di dalam usus hewan peliharaan rumah seperti anjing dan kucing, sehingga penularan dari hewan ke manusia mudah terjadi. Hewan lain adalah tikus, burung mer-pati, ayam, kerbau, sapi, atau kambing yang dagingnya di-konsumsi manusia dan dapat berubah menjadi kista-kista yang masuk dalam peredaran darah dan jaringan otot/daging.

Rubella
Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, yang dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya, yang meliputi mata katarak, kelainan jantung, tuli, berat badan rendah, trombositopeni, kelainan tulang, kelainan kelenjar endrokin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes, atau radang paru-paru.

Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25%.

Cytomegalovirus (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Seperti halnya keluarga herpes lainnya, virus CMV dapat tinggal secara laten dalam tubuh dan CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila terjadi saat ibu sedang hamil.

Jika ibu hamil terinfeksi, maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan fisik, seperti misalnya pembesaran hati, kuning, penyakit otak, tuli, berat badan rendah, hepatomegali, splenomegali, kulit kuning, radang paru-paru, dan kerusakan sel pada jaringan saraf pusat. Cacat pada jaringan saraf akan berlanjut menjadi kemunduran atau cacat mental, tuli, rabun dan mikrosefali.

Herpes simplex virus II (HSV-II)

Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal, karena itu wanita hamil yang terinfeksi HSV2 harus ditangani secara serius. Virus HSV II sendiri dapat menembus plasenta dan menimbulkan kerusakan neonatal sampai kematian janin. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Selama belum dilakukan pengobatan yang efektif, perkembangan penyakit herpes sulit diramalkan.

Pada infeksi TORCH, gejala klinis yang ada sulit dibedakan dari penyakit lain karena tidak spesifik. Secara umum kel-uhan yang dirasakan adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migrain, peng-lihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nye-ri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya. Ter-kadang gejala infeksi virus-virus itu tidak muncul sehingga menyulitkan dok-ter untuk melakukan diagnosis. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk membantu apa-kah ada infeksi TORCH atau tidak.
Untuk menghindari janin terinfeksi TORCH, ada baiknya wanita yang ingin hamil memeriksakan dirinya terlebih dahulu jauh sebelum ia hamil. Jika wanita tersebut ternyata telah terjangkit, peng-obatan dapat dilakukan sampai sembuh, setelah itu barulah kehamilan yang sehat dapat direncanakan.
Wanita yang sudah terlanjur hamil juga harus memeriksakan dirinya untuk mengetahui apakah ada virus TORCH di dalam tubuhnya. Pemeriksaan itu dapat dilakukan pada wanita dengan atau tanpa gejala penyakit TORCH, pada trimester pertama kehamilan dan diulang tiap trimester selanjutnya.

Jangan bahayakan calon anak dan keluarga Anda. Karena jika sekali janin lahir cacat, penyesalan yang dirasakan ibu dan seluruh keluarga bisa seumur hidup. Silakan minta penjelasan dokter kandungan Anda mengenai tes TORCH.

0 comments:

Posting Komentar