CERPEN "Boneka Bernama Luna"
Luna adalah boneka kesayangan Aileen. Bulunya yang lembut dan matanya yang besar membuat Aileen sangat menyayanginya. Mereka selalu bersama, tidur bersama, bermain bersama. Luna selalu ada untuk Aileen menemani hari-harinya.
Suatu hari, saat bermain petak umpet, Luna terjatuh dari tempat tidur. Kakinya patah! Aileen menangis sejadi-jadinya. Ia merasa sangat sedih karena Luna tidak bisa lagi berdiri dengan tegak.
"Kenapa, Luna? Kenapa kamu harus patah?" tanya Aileen sambil memeluk Luna erat-erat.
Ibu Aileen melihat Aileen menangis. Ia menghampiri Aileen dan Luna. "Jangan sedih, sayang. Kita akan perbaiki Luna," kata Ibu.
Ibu Aileen mengambil lem dan kain perca. Dengan telaten, Ibu memperbaiki kaki Luna. Meskipun tidak sekuat dulu, tapi Luna sudah bisa berdiri lagi. Aileen sangat senang. Ia memeluk Ibu dan Luna dengan erat.
"Terima kasih, Bu," ucap Aileen sambil tersenyum.
Sejak saat itu, Aileen lebih berhati-hati dalam bermain dengan Luna. Ia belajar untuk menghargai semua mainan yang dimilikinya. Meskipun Luna sudah tidak seutuh dulu, tapi bagi Aileen, Luna tetaplah boneka yang paling istimewa.
Pesan moral:
Cerita ini mengajarkan anak-anak untuk:
Menghargai barang: Setiap mainan memiliki nilai tersendiri, meskipun sudah rusak.
Menjaga barang: Berhati-hati dalam menggunakan mainan agar tidak mudah rusak.
Memperbaiki barang: Jika ada mainan yang rusak, kita bisa mencoba untuk memperbaikinya.
Menyayangi barang: Kasih sayang tidak hanya untuk orang, tetapi juga untuk benda-benda yang kita miliki.
Komentar
Posting Komentar