Mulai Pagi yang Menantang

Pagi yang cerah berubah menjadi sedikit kelam bagi Bu Yuni. Rencana mengajar dengan semangat pagi ini harus tertunda sejenak. Saat hendak melaju motor menuju sekolah, ban belakang motornya mendadak kempes. Bunyi 'sisss' yang menusuk telinga itu cukup membuatnya terkejut.
Dengan perasaan agak panik, Bu Yuni memeriksa ban motornya. Benar saja, ada sebuah paku kecil yang tertancap di ban. Ia menghela nafas panjang. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30, sementara jam masuk sekolah pukul 07.00.
Dengan langkah gontai, Bu Yuni mendorong motornya keluar rumah. Untungnya, bengkel langganannya tidak terlalu jauh. Sesampainya di bengkel, Bu Yuni langsung menyampaikan masalahnya pada sang mekanik.
"Pak, ban motor saya bocor. Bisa ditambal cepat?" tanya Bu Yuni dengan nada sedikit khawatir.
"Tenang saja, Bu. Sebentar lagi selesai," jawab sang mekanik sambil mulai bekerja.
Sambil menunggu ban motornya ditambal, Bu Yuni tak bisa menyembunyikan rasa gelisahnya. Bagaimana jika murid-muridnya sudah menunggunya? Namun, ia berusaha untuk tetap tenang dan berpikir positif.
Akhirnya, ban motor Bu Yuni selesai ditambal. Dengan segera, ia melaju menuju sekolah. Sesampainya di sekolah, ia langsung menuju kelas dan disambut oleh senyuman murid-muridnya.
"Maaf ya, anak-anak, Ibu terlambat sedikit," ujar Bu Yuni sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa, Bu!" jawab murid-muridnya serempak.
Meskipun pagi harinya sedikit kacau, Bu Yuni merasa bersyukur karena masalahnya bisa teratasi dengan cepat. Ia juga menyadari bahwa setiap masalah pasti ada solusinya, asalkan kita mau berusaha.

Pesan moral: Cerita ini bisa menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bersiap menghadapi hal-hal yang tidak terduga dan tetap optimis dalam menghadapi segala situasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN "Boneka Bernama Luna"

RINDU MENYUSUP DI ANTARA TUGAS

A to Z, Tentang ASI