Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

MALAM PURNAMA DI PURI BABADAN ASRI

Gambar
Cahaya rembulan menari-nari di atas genteng-genteng licin Puri Babadan Asri. Angin malam membawa aroma melati dan rerumputan basah, menciptakan suasana syahdu yang menyelimuti seluruh penghuni puri. Malam ini, 17 Agustus, seluruh jiwa berkumpul dalam satu tujuan yaitu merayakan 79 tahun kemerdekaan Indonesia. Di halaman tengah puri, panggung sederhana telah didirikan. Lampion-lampion berwarna-warni menggantung cantik, menerangi wajah-wajah sumringah yang menanti. Anak-anak berlarian riang, sementara orang dewasa sebagian duduk di kursi dan ada juga yang duduk bersila di atas tikar. Mata mereka menatap langit malam yang penuh bintang. Acara dimulai dengan pembacaan puisi karya Mbak Rizky, seorang psikolog muda yang tinggal di puri. Suaranya yang merdu membawakan kisah perjuangan para pahlawan dengan begitu indah. Setiap bait puisi menyentuh hati pendengar, membangkitkan semangat nasionalisme yang berkobar. "Kitalah sang pembela bangsa", ucap Mbak Rizky di akhir puisinya. Kalim...

MIMPI SANG GURU

Dari hati ke nada...  Lagu ini adalah cerminan perjalanan hidup saya, di usia 35 tahun mimpi menjadi guru akhirnya terwujud🤭 Lagu ini bukti nyata bahwa semangat pantang menyerah saya akan membawa pada tujuan yang ku impikan😘💃🏽💃🏽 MIMPI SANG GURU Dari desa kecil, hati bercita Ingin mengajar, berbagi ilmu Namun langkah terhenti, oleh dunia Bekerja di pabrik, demi keluarga Chorus: Tapi semangat tak pernah padam Mimpi guru, tetap dalam dada Hingga usia tiga puluh lima tahun Cita-cita tercapai, hati senang Buku-buku setia menemani Malam hari, belajar rajin Meski lelah, tak pernah menyerah Demi masa depan, yang lebih cerah Chorus: Tapi semangat tak pernah padam Mimpi guru, tetap dalam dada Hingga usia tiga puluh lima tahun Cita-cita tercapai, hati senang

Mulai Pagi yang Menantang

Pagi yang cerah berubah menjadi sedikit kelam bagi Bu Yuni. Rencana mengajar dengan semangat pagi ini harus tertunda sejenak. Saat hendak melaju motor menuju sekolah, ban belakang motornya mendadak kempes. Bunyi 'sisss' yang menusuk telinga itu cukup membuatnya terkejut. Dengan perasaan agak panik, Bu Yuni memeriksa ban motornya. Benar saja, ada sebuah paku kecil yang tertancap di ban. Ia menghela nafas panjang. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30, sementara jam masuk sekolah pukul 07.00. Dengan langkah gontai, Bu Yuni mendorong motornya keluar rumah. Untungnya, bengkel langganannya tidak terlalu jauh. Sesampainya di bengkel, Bu Yuni langsung menyampaikan masalahnya pada sang mekanik. "Pak, ban motor saya bocor. Bisa ditambal cepat?" tanya Bu Yuni dengan nada sedikit khawatir. "Tenang saja, Bu. Sebentar lagi selesai," jawab sang mekanik sambil mulai bekerja. Sambil menunggu ban motornya ditambal, Bu Yuni tak bisa menyembunyikan rasa gelisahnya. Bagaimana jika ...

CERPEN "Biji-Biji Kecil"

Gambar
Setiap pagi, saat matahari mengintip dari balik jendela kelas, aku selalu disambut oleh tawa riang anak-anakku. Mereka, para bocah TK yang penuh semangat, bagaikan bunga-bunga kecil yang baru mulai mekar. Masing-masing memiliki warna dan keindahannya sendiri. Sebagai seorang guru TK, aku merasa memiliki tanggung jawab yang besar. Bukan hanya mengajarkan mereka membaca, menulis, dan berhitung, tapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan. Aku ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, berani, dan penuh empati. Suatu hari, aku membawa sepanci tanah dan beberapa biji bunga ke kelas. "Anak-anak, lihatlah ini," kataku sambil menunjukkan panci itu. "Ini adalah biji bunga. Jika kita menanamnya dengan baik, maka akan tumbuh bunga yang indah." Dengan mata berbinar, anak-anak bergantian menanam biji bunga. Mereka menyiramnya dengan hati-hati dan meletakkannya di tempat yang terkena sinar matahari. Setiap hari, kita mengamati bersama pertumbuhan biji-biji itu. "Bu, ke...

CERPEN "Boneka Bernama Luna"

Gambar
Luna adalah boneka kesayangan Aileen. Bulunya yang lembut dan matanya yang besar membuat Aileen sangat menyayanginya. Mereka selalu bersama, tidur bersama, bermain bersama. Luna selalu ada untuk Aileen menemani hari-harinya. Suatu hari, saat bermain petak umpet, Luna terjatuh dari tempat tidur. Kakinya patah! Aileen menangis sejadi-jadinya. Ia merasa sangat sedih karena Luna tidak bisa lagi berdiri dengan tegak. "Kenapa, Luna? Kenapa kamu harus patah?" tanya Aileen sambil memeluk Luna erat-erat. Ibu Aileen melihat Aileen menangis. Ia menghampiri Aileen dan Luna. "Jangan sedih, sayang. Kita akan perbaiki Luna," kata Ibu. Ibu Aileen mengambil lem dan kain perca. Dengan telaten, Ibu memperbaiki kaki Luna. Meskipun tidak sekuat dulu, tapi Luna sudah bisa berdiri lagi. Aileen sangat senang. Ia memeluk Ibu dan Luna dengan erat. "Terima kasih, Bu," ucap Aileen sambil tersenyum. Sejak saat itu, Aileen lebih berhati-hati dalam bermain dengan Luna. Ia belajar untuk ...

Sapa Lagi Dunia Tulisan

Mengapa Aku Memutuskan untuk Kembali Menulis??? Hai semuanya! Sudah lama ya aku enggak nge-post, kalo gak salah terakhir menulis di tahun 2018😁 Kangen banget sama dunia menulis ini. Kenapa akhirnya aku memutuskan untuk kembali? Sebenarnya ada beberapa alasan yang bikin aku pengen berbagi cerita lagi di sini. Salah satunya adalah karena menulis itu seperti terapi buat aku. Setiap kali aku menuangkan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan, rasanya beban di hati jadi lebih ringan. Selain itu, aku juga pengen bisa menginspirasi orang lain lewat tulisan-tulisan aku..... Masih ingat enggak sih sama blog ini? Dulu, aku sering banget menghabiskan waktu di sini, menuangkan segala macam ide yang ada di kepalaku. Rasanya menyenangkan banget bisa berbagi cerita dengan kalian semua. Setelah sekian lama vakum, akhirnya aku sadar kalau menulis itu adalah salah satu hal yang paling aku nikmati. Makanya, aku memutuskan untuk kembali lagi ke dunia blogging tepat di hari ulang tahunku yang ke 44 🎂🎂 Hap...